Politeknik Caltex Riau, Siap Sambut Revolusi Industri 4.0!

Jadi, ini adalah blog pertamaku!

Rasanya pas banget waktu aku mau buat blog dan ketika aku scroll down email yang numpuk banget, ternyata ada info tentang lomba BLOG PCR 2018. Mumpung lombanya belum berakhir, aku ikut nimbrung juga deh, hehe.

Gambar: www.eksplorasi.id

Politeknik Caltex Riau, singkatnya disebut dengan PCR. Itulah kampus yang menjadi tempat aku melanjutkan pendidikan selama 3 tahun ini. Berhubung waktu tamat SMA aku enggak boleh kuliah di luar kota, pilihanku pada saat itu cuma 1, yaitu PCR! Kenapa? Ya, jangan harap aku bakalan jawab:

"Iya, karena PCR itu disiplin banget! Biar aku jadi lebih disiplin juga!!!" hmm atau

"Iya, karena PCR itu kampus ramah lingkungan, bebas asap rokok, dan tertib lalu lintas."

Ya, enggak karena itu juga sih :))

Jadi, alasan memilih PCR 3 tahun lalu, karena aku dengar kuliah di PCR lebih banyak kelas praktikum daripada teorinya. Karena 12 tahun hidupku sudah dipenuhi dengan banyak teori di sekolah, saat itu dalam hati aku berkata "okay, my college life must be different!"

Sebagai salah satu penyelenggara pendidikan vokasi (kejuruan), Politeknik Caltex Riau lebih membekali mahasiswanya pada keahlian praktikal. Karakteristik dari pendidikan ini mengutamakan kegiatan praktik 70% dan teori 30%. Dari pengalaman aku selama di PCR, lebih banyak kelas praktikum membuat aku lebih terbiasa dalam menggunakan hardware dan berbagai software yang berhubungan dengan TI (fyi, aku ambil prodi Teknik Informatika). Ditambah lagi adanya project (tugas) pada mata kuliah praktikum di setiap akhir semester dengan tuntutan yang lebih kompleks, sehingga lebih mengasah kemampuan mahasiswanya.

Untuk mendukung kegiatan praktikum, fasilitas yang ada di laboratorium PCR itu super lengkap! Jadi, kalau pengen ngutak-ngatik sesuatu, tinggal pinjam alatnya dari kampus, deh! Mulai dari perangkat mikrotik, swich, router, iMac, dan perangkat lainnya dapat diakses dengan mudah. Balik lagi nih, hal ini agar mahasiswa PCR menjadi terbiasa dengan perangkat industri. Bisa karena terbiasa. Dengan keterampilan vokasional, diharapkan lulusan politeknik memiliki keterampilan profesi dan siap mengisi posisi profesional di berbagai bidang.

Oh iya, kalian sudah pernah dengar tentang Revolusi Industri 4.0?

Revolusi industri sendiri adalah perubahan pada sektor industri karena muncul atau berkembangnya suatu teknologi. Menurut mobnasesemka.com, komponen utama pada Revolusi Industri 4.0 adalah tentang bagaimana memperoleh dan mengolah data, otomatis perangkat jaringan, IoT (Internet of Things), big data analytics, cloud computing dan keamanan cyber.

Gambar: www.mobnasesemka.com

"Apakah Politeknik Caltex Riau sebagai penyelenggara pendidikan vokasi turut memberikan kontribusi dalam menyambut Revolusi Industri 4.0 ?"

Ya tentu, dong! Kontribusi yang diberikan Politeknik Caltex Riau yaitu dengan mempersiapkan lulusan yang kompeten dan mampu bersaing, baik dalam skala nasional maupun global. Wah, gimana caranya?

1. Mahasiswa PCR mendapatkan kurikulum mengenai komponen utama revolusi industri 4.0 diatas, lho!

Screenshot Mata Kuliah Semester 5 Politeknik Caltex Riau TA 2017/2018

Sebagai contoh pada program studiku, Teknik Informatika, gambar diatas adalah screenshot mata kuliah aku di semester 5 kemarin. Pada mata kuliah Teknologi Web, aku belajar tentang Cloud Computing yang merupakan salah satu komponen utama industri 4.0. Untuk Mobile Devices kita dapatkan pada mata kuliah Mobile Application Development. Ada juga mata kuliah yang membahas tentang Location Detection Technologies di semester 7! Bahkan, komponen utama industri 4.0 tersebut sudah banyak diangkat menjadi judul Tugas Akhir (TA) mahasiswa PCR, lho! Wow!

2. Mahasiswa PCR dibekali pengalaman organisasi

Mengikuti kepanitiaan/organisasi merupakan hal yang wajib di PCR. Hal ini dikarenakan ada point TAK (Transkrip Aktivitas Kemahasiswaan) yang harus dipenuhi. Tujuannya yaitu agar lulusan PCR selain terampil, dapat juga tumbuh menjadi pribadi yang kreatif dan mampu bekerja sama di lingkungan kerja, sehingga memiliki kemampuan dalam berorganisasi, berkomunikasi, dan berpikir secara kritis.

"Kuliah udah padat, ikut organisasi lagi, apa enggak capek?"

Awalnya sih capek banget. Tapi, lama-lama aku terbiasa kok. Rasa capek itu hilang dengan keseruan dan manfaat dari organisasi yang aku dapatkan. Apalagi kalau di organisasi, aku bisa bertemu dengan orang lain yang memiliki lebih banyak pengalaman. Jadi, bisa banyak sharing, deh! Selain itu, di organisasi kita bisa mendapatkan kesempatan untuk memimpin dan menjadi pribadi yang lebih optimis serta percaya diri. Jadi selain hard skill, kita juga harus meningkatkan soft skill kita, ya!

Perwakilan Panitia Permadhis Cup 2017 (Turnamen Bulutangkis se-Kota Pekanbaru) Bersama Alan Budikusuma dan Susy Susanti

"Jadi, apakah Politeknik Caltex Riau telah berhasil 100% dalam menghasilkan lulusan yang siap untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0?"

Politeknik Caltex Riau telah berhasil 100% dalam mempersiapkan lulusannya. Banyaknya kelas praktikum, project di setiap akhir semester, kurikulum berstandar industri, tugas akhir (TA) yang berkualitas, dan pengalaman organisasi merupakan senjata mumpuni PCR untuk menyiapkan lulusannya menghadapi Revolusi Industri 4.0!

Masalah tentang apakah lulusan yang dihasilkan mampu menghadapi Revolusi Industri 4.0 sangat bergantung pada pribadi lulusan tersebut. Ibarat membuat kue, semua bahan dan peralatan yang berkualitas telah disiapkan, resep anti gagal telah diberikan, bahkan ada demo/tutorial, tinggal kita yang harus terus mengasah skill atau kemampuan masing-masing. Ayo, persiapkan diri kita menjadi sumber daya manusia yang berkualitas!

I'm PCR. You're Next!

#PoliteknikCaltexRiau #Revolusi_4_0 #Vokasi #PendidikanVokasi

Tulisan ini saya buat untuk mengikuti lomba blog yang diadakan oleh Politeknik Caltex Riau